Data statistik penduduk usia tua dan bagaimana negara itu 20 tahun kedepan

        Penduduk jepang berjumlah stabuil sekitar 30 juta orang sepanjang abad ke 18 hingga paruh pertama abad ke 19. Populasi Jepang meningkat setelah restorasi Meiji 1868. Pada 1926, penduduk Jepang mencapai 60 juta orang dan melampaui angka 100 juta orang pada 1967. Namun sejak tahun 1960an hingga  1970an, laju pertumbuhan penduduk melambat menjadi rata-rata sekitar 1% dan turunnya drastis sejak 1980an.

        Populasi Jepang mencapai puncaknya pada Desember 2004 sejumlah 127.840.000 orang. Populasi mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia 2 menjadi 127.770.000 orang menurut sensus penduduk 2005. Menurut perkiraan Biro Statistik Jepang, penduduk Jepang pada 1 Desember 2009 berjumlah 127.530.000 orang (62.130.000 laki-laki dan 65.410.00 perempuan) dan dibandingkan dengan populasi Desember 2008 terjadi penurunan sebesar 0,1%(150.000).
Gambar Data Populasi

                             
        Penduduk usia 65 tahun ke atas di Jepang meningkat dari 22.005.152 orang (1 Oktober 2000) menjadi 25.672.005 orang (1 Oktober 2005), dan menjadi 29.100.000 orang. Pada 1 Desember 2009. Penduduk usia 65 tahun ke atas telah melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) sejak tahun 1997. Pada Desember 2009, persentase penduduk berusia 65 tahun ke atas sebesar 22,8% dari total populasi. Sensus Januari 1997 memprediksi 27,4% populasi Jepang akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2025, dan bertambah menjadi 32,3% pada tahun 2050. Persentase penduduk usia muda (0-14 tahun) terus menyusut sejak 1982. Pada tahun 2008, penduduk usia muda berjumlah 17.180.000 orang atau 13,5% dari total penduduk, sementara populasi usia produktif (15-64 tahun) sebesar 64,5% (82.300.000 orang) dan terus menurun sejak tahun 1996. Menurut data 1 juli 2009, persentasi penduduk 0-13 tahun dan 15-64 tahun mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,84% (145.000) dan 1,02% (844.000 orang) dibandingkan 1 juli 2008.

        Pada 20 tahun ke depan, jika masyarakat Jepang yang usia produktif tidak melakukan pernikahan atau tidak menghasilkan keturunan maka penduduk usia muda di Jepang akan terus menurun dan tidak akan mengalami jumlah kenaikan sehingga populasi usia muda terus berkurang.

Komentar

Postingan Populer