MANUSIA DAN PENDERITAAN
Pertama-tama saya akan
menjelaskan penderitaan terlebih dahulu, Apa yang dimaksud dengan Penderitaan?
Dalam bahasa sansekerta dhra yang
artinya menahan atau menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Sedangkan menurut KBBI Online (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online) penderitaan adalah
keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. Sedangkan manusia adalah
seseorang yang mengalami hal tersebut.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Manusia dan Penderitaan itu adalah Seseorang atau salah
seorang yang mendapatkan atau mengalami keadaan yang menyedihkan dan harus
menanggung hal itu dengan perasaan yang tidak menyenangkan, karena hal itu datang
tanpa keinginannya.
Sebuah penderitaan pasti akan datang pada setiap orang.
Namun, penderitaan seseorang belum tentu sama dengan penderitaan yang dialami
oleh orang lain. Tingkat intensitas penderitaan juga bertahap, ada penderitaan
ringan dan ada pula penderitaan berat, tetapi hanya orang itulah yang bisa
merasakan tingkat penderitaan yang ia alami tersebut. Bisa jadi bagi orang lain
itu hal biasa, tapi bagi orang yang mengalami tersebut membuat dirinya sangat
menderita.
Penderitaan
yang dialami seseorang tidak selamanya menjadi penderitaan yang menyedihkan
atau memberatkan dihati. Tapi, bisa jadi penderitaan ini adalah awal dari kunci
kesuksesan atau kebahagian seseorang yang merasakan sebuah penderitaan
tersebut. Jadi, kuncinya adalah bersabar dan jalanin penderitaan ini dengan
penuh kesabaran.
Penderitaan
yang dialami seseorang ada dua, yaitu penderitaan batin dan fisik, misalnya
penderitaan batin adalah dimana seseorang itu tertekan akan musibah yang
menimpanya sehingga batinnya sangat terpukul dan menderita. Sedangkan,
penderitaan fisik adalah seseorang itu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan
seperti kekerasan dalam rumah tangga sehingga seseorang itu menderita atas
kekerasan yang diterimanya.
Penderitaan
setiap usia juga berbeda-beda, berikut penderitaan yang terjadi atau dirasakan
sesuai umur seseorang.
a.
Anak-anak
Contoh
dari penderitaan seorang anak adalah, anak-anak dijadikan sebagai sumber
pencari uang bagi orang tuanya atau exploitasi anak, anak menjadi korban broken home atau perceraian sehingga ia
kurang mendapatkan kasih sayang dari salah satu orang tuanya atau malah
mendapatkan kekerasan fisik dari orang tuanya, dan terakhir anak menjadi korban
bullying atau korban pelecehan seksual di sekolah padahal seharusnya sekolah
itu menjadi tempat yang menyenangkan justru menjadi tempat yang ditakuti ketika
anak mendapatkan perlakuan tersebut.
b.
Remaja
Penderitaan
yang dialami remaja disaat ini adalah pernikahan muda yang dipaksa oleh orang
tuanya karena faktor ekonomi, jika remaja itu menikah dengan seseorang yang
memiliki ekonomi lebih maka keluarga dari remaja itu akan mendapatkan ekonomi
lebih juga atau bisa jadi keluarga bebas dari tanggung jawab akan mengurus
remaja tersebut. Selain itu, pernikahan muda karena perbuatan remaja tersebut,
yaitu melakukan seks bebas dan berujung hamil diluar nikah, itu merupakan suatu
penderitaan karena menahan malu, belum siapnya merawat anak dan ditambah pria
yang menghamilinnya tidak mau bertanggung jawab karena tidak memiliki ekonomi
yang lebih untuk menghidupkan suatu keluarga, semakin bertambahlah penderitaan
seorang remaja itu.
c.
Orang Dewasa dan Orang tua
Biasanya
penderitaan yang dialami seorang dewasa atau orang tua adalah faktor ekonomi, dimana
penghasilan tidak mencukupi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, seperti
sembako yang selalu naik tiap tahun, susu anak yang tambah mahal, biaya sekolah
anak yang setiap tahunnya berbeda, sehingga kepala keluarga merasa tertekan
dengan kenaikan-kenaikan seperti itu.
Perceraian
atau kepergian salah satu pasangan hidup juga membuat hidup tertekan, kerena
harus menghidupin anak dengan seorang diri, ditambah penghasilan yang kurang
dan terkadang hutang kesana-kemari, ketika jatuh tempo pembayaran tapi tidak
mampu untuk membayar hutang dan diburu debt kolektor menambah sebuah
penderitaan dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Apakah kegagalan dapat dihubungkan
dengan sebuah penderitaan?
Menurut
saya kegagalan itu dapat dihubungkan dengan sebuah penderitaan, ketika
seseorang itu berpendapat bahwa kegagalan itu adalah membuat dirinya sangat
menyesal dan jatuh terpuruk seakan yang telah ia lakukan itu sia-sia, maka ia
sangat menderita mendapatkan sebuah kegagalan itu. Lebih tepatnya tergantung
pribadi seseorang itu, ketika ia merasa terpuruk atas kegagalan maka ia akan
menderita, tapi jika ia merasa biasa
saja atas kegagalannya dan percaya dibalik kegagalan akan ada sebuah kesuksesan
yang menanti maka ia tidak akan menderita.
Contohnya,
Ketika seseorang yang pintar yang selalu mendapat juara di kelasnya setiap
tahun, namun ketika pembagian rapot selanjutnya ia malah tidak mendapatkan
juara padahal ia telah belajar rajin dengan sungguh-sungguh, namun ternyata
hasilnya tidak sesuai harapannya sehingga ia merasa gagal dan ia sangat
menderita karena mendapatkan hasil yang tidak sesuai keinginannya.
2.
Apakah efek meredam penderitaan dan
apakah sebaiknya penderitaan itu diungkapkan atau tidak?
Menurut saya efek
meredam penderitaan itu adalah hal yang salah karena akan mengganggu batin,
psikis atau kejiwaan dari seseorang yang merasa menderita tersebut dan bisa
jadi seseorang itu menjadi gila atau stress kalau terus-terusan menyimpan rasa
penderitaan tersebut seorang diri.
Jadi, seharusnya sebuah
penderitaan itu sebaiknya diungkapkan kepada seseorang yang terpercaya seperti
keluarga, orang terdekat terpercaya atau psikolog yang mungkin dapat membantu
jalan keluar untuk menyelesaikan sebuah penderitaan tersebut. selain itu,
seharusnya seseorang yang merasa menderita itu agar lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan yang Maha Esa, berdoa untuk menghapuskan dosa-dosa dan segala
penderitaan yang telah dialaminya agar penderitaan ini diubah menjadi
kebahagiaan.
3.
Cara menyikapi penderitaan yang
berkelanjutan?
Dengan
melakukan sesuatu hal yang baru agar bisa mendapatkan sebuah kebahagiaan atau
kesuksesan sehingga seseorang itu dapat melupakan sebuah penderitaan yang
dialaminya, sedikit demi sedikit rasa menderita itu bisa hilang dan satu lagi
tetap mendekatkan diri dengan tuhan agar perasaan menjadi tenang dan nyaman.
sumber:
https://zarapintar.wordpress.com/2012/04/30/manusia-dan-penderitaan/
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penderitaan
Komentar
Posting Komentar